1.1
Pengenalan Font Modelling
Huruf
(Font), siapa yang tidak kenal mereka? mungkin hanya orang yang tidak
mengenyam pendidikan saja yang tidak kenal dengan mereka. Keseluruhan
jumlahnya ada 26, berabjad “A“ sampai “Z”. Semua huruf sangat
universal, meskipun disetiap kebudayaan kadang jumlahnya bisa lebih
atau kurang dari 26. Membaca, mengetik, mendesign dan apapun yang
bisa dimaknai sebagai sebuah tulisan yang memiliki arti tertentu,
adalah ciri dari adanya huruf.
Mulai
dari sejak SD sampai saat ini kita sangat “akrab” dengan huruf.
Bahkan di Indonesia sendiri ada sebuah anekdot, bila terdapat
seseorang yang salah mengeja huruf, orang tersebut dianggap tidak
lulus SD dan diperolok oleh rekan atau teman-teman sejawat. Namun
pada ulasan berikut, kita tidak akan mempersoalkan ejaan atau arti
dari rangkaian huruf, melainkan menjadikan huruf sebagai salah satu
element penting yang diaplikasikan langsung kedalam sebuah desain.
1.2
Sejarah & Perkembangan Huruf
Perjalanan
desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan
kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang
berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah
Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta
alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin
hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N,
O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam
alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa
Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad
pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Kemajuan
teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe Systems
merilis PostScript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan
Microsoft Corporations mengeluarkan TrueType Font. Postscript Font
dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau yang disebut font.
Huruf digital sesungguhnya berupa bahasa komputer yang berfungsi
menerjemahkan kode-kode untuk menghasilkan tampilan bentuk huruf yang
sempurna baik di layar monitor amupun pada saat pencetakan. Saat ini
dapat ditemukan bergam jenis huruf digital.
1.3
Ilmu Tipografi dan Kaitannya dengan Font Modelling
Tipografi
adalah ilmu yang mempelajari tentang seni dan desain huruf (termasuk
simbol) dalam aplikasinya untuk media komunikasi visual melalui
metode penataan layout, bentuk, ukuran dan sifatnya sehingga pesan
yang akan disampaikan sesuai dengan yangdiharapkan. Secara
modern, tipografi berkaitan dengan penataan huruf pada media
elektronik, baik dari segi tampilan maupun outputnya ke berbagai
media cetak. Sedangkan secara tradisional, tipografi berkaitan dengan
penataan huruf melalui media manual berupa lempeng baja yang timbul
atau karet (stempel) yang timbul yang berkenaan dengan tinta dan akan
dituangkan ke permukaan kertas.
Font
Modelling sendiri erat kaitannya dengan ilmu tipografi, karena dalam
pembahasan font modeling ini dijelaskan bagaimana dalam penataan
huruf sehingga menghasilkan keluaran (output) yang baik, dengan
menggunakan aplikasi yang berkaitan.
Tahapan
yang harus diketahui dalam mempelajari font modeling ada 3, yaitu :
1.
Pengenalan Anatomi Huruf. Kita tidak mungkin dapat menilai
seseorang itu cantik atau jelek, kalau kita tidak tahu apa itu wajah.
Dan kita juga tidak bisa menilai seseorang itu anggun dan menarik,
kalau kita tidak tahu apa itu tangan, kaki, badan, dan sebagainya.
Begitu juga dengan Tipografi, kita tidak mungkin dapat mengenali
dengan baik sifat-sifat huruf yang akan gunakan apabila kita tidak
mengetahui unsur-unsur yang membentuknya.
2.
Pengenalan Bentuk dan Penerapannya pada Publikasi. Pada tahap
ini designer harus belajar bagaimana baris-baris teks itu disusun
dalam format yang benar. Memberi efek pada tulisan dengan benar.
Mengatur jarak antar huruf, jarak antar baris dan sebagainya sehingga
tulisan dapat dibaca dengan baik oleh publik. Mengatur besar kecilnya
tulisan yang sesuai. Mengatur perataan yang proporsional sesuai degan
sifat materi yang disampaikan dan sebagainya.
3.
Mempelajari Legibility Teks dalam Publikasi. Pada tahapan ini
desainer diminta jeli dalam mengeksplorasi perbedaan antara berbagai
jenis keluarga tulisan (typeface) dan tahu menempatkan huruf sesuai
dengan citra yang akan ditampilkan. Eksperimen sangat diperlukan
untuk menempa keahlian pada tahap ini
Tipografi
memegang peranan penting dalam segala hal yang berkenaan dengan
penyampaian bahasa non verbal (menggunakan tulisan) dalam segala
bentuk publikasi, karena kita harus tahu berapa ukuran tulisan yang
akan kita gunakan, efek dan bentuk yang akan kita tampilkan sehingga
muatan emosi dan sifat dari pesan yang muncul sesuai dengan tujuan
komunikasi yang ingin kita sampaikan kepada publik.
Sebagai
contoh, dalam bahasa verbal, kita tidak mungkin berteriak dengan
bentakan untuk merayu/membujuk seseorang sehingga menuruti atau
memahami kemauan kita. Begitu juga dalam tipografi, kita tidak
mungkin membuat tulisan dengan bentuk tegas dan keras (seperti
larangan atau bentakan emosi) untuk publikasi yang bersifat membujuk
atau menawarkan sesuatu produk atau jasa. Untuk itulah fungsi dari
mempelajari tipografi. Dalam Font Modelling, kita harus memodelkan
huruf yang sesuai dengan makna huruf itu sendiri, apakah merupakan
suatu bujukan, larangan atau yang lainnya.
Note : untuk lebih lengkapnya bisa contact saya :D
(arisman.rizki@gmail.com)
Note : untuk lebih lengkapnya bisa contact saya :D
(arisman.rizki@gmail.com)