Minggu, 31 Mei 2015

Komputasi Modern Permodelan Dunia Nyata Dengan Aplikasi Simulasi

KOMPUTASI MODERN

Komputasi Modern Komputasi adalah cara untuk menyelesaikan sebuah masalah dari inputan data dengan menggunakan algoritma. Secara umum ilmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Bidang ini berbeda dengan ilmu komputer (computer science), yang mengkaji komputasi, komputer dan pemrosesan informasi. Bidang ini juga berbeda dengan teori dan percobaan sebagai bentuk tradisional dari ilmu dan kerja keilmuan. Dalam ilmu alam, pendekatan ilmu komputasi dapat memberikan berbagai pemahaman baru, melalui penerapan model-model matematika dalam program komputer berdasarkan landasan teori yang telah berkembang, untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata dalam ilmu tersebut. Dalam kerjanya komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada, dan perhitungan yang dilakukan itu meliputi:

1. Akurasi (big, Floating point)

2. Kecepatan (dalam satuan Hz)

3. Problem Volume Besar (Down Sizzing atau pararel)

4. Modeling (NN & GA) 

5. Kompleksitas (Menggunakan Teori big O)

Karakteristik dari Komputasi Modern Karakteristik komputasi modern ada 3 macam, yaitu :

1. Komputer-komputer penyedia sumber daya bersifat heterogenous karena terdiri dari berbagai jenis perangkat keras, sistem operasi, serta aplikasi yang terpasang.

2. Komputer-komputer terhubung ke jaringan yang luas dengan kapasitas bandwidth yang beragam.

3. Komputer maupun jaringan tidak terdedikasi, bisa hidup atau mati sewaktu-waktu tanpa jadwal yang jelas.

Jenis-Jenis Komputasi Modern Jenis-jenis komputasi modern ada 3 macam, yaitu :

1. Mobile Computing atau Komputasi Bergerak Mobile computing (komputasi bergerak) merupakan kemajuan teknologi komputer sehingga dapat berkomunikasi menggunakan jaringan tanpa menggunakan kabel serta mudah dibawa atau berpindah tempat, tetapi berbeda dengan komputasi nirkabel.

2. Grid Computing Komputasi grid memanfaatkan kekuatan pengolahan idle berbagai unit komputer, dan menggunakan kekuatan proses untuk menghitung satu pekerjaan.

3. Cloud Computing atau Komputasi Awan Cloud computing adalah perluasan dari konsep pemrograman berorientasi objek abstraksi. Abstraksi, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, menghapus rincian kerja yang kompleks dari visibilitas.

Contoh aplikasi simulasi Komputasi modern

image

OPNETS adalah tools simulasi jaringan yang menyediakan Jaringan Virtual Lingkungan dengan model yang seluruh jaringan, termasuk router-nya, switch, protokol, server, dan 
aplikasi individu. Dengan bekerja di Lingkungan Virtual Network, IT 
manajer, jaringan dan perencana sistem, dan staf operasi dapat dengan mudah mengatasi 
masalah sulit dan mendiagnosa lebih efektif, mevalidasi perubahan sebelum mereka merancang jaringan sesungguhnya, dan rencana untuk masa depan termasuk skenario pertumbuhan dan kegagalan.

Software ini memiliki kelebihan-kelebihan untuk mendesign jaringan berdasarkan perangkat yang ada di pasaran, protocol,layanan dan teknologi yang sedang nge-trend di dunia telekomunikasi. Hasil simulasi dapat dibuat dalam beberapa skenario sehingga dapat dijadikan dasar di dalam perencanaan suatu jaringan berbasis paket.

Salah satu cara yang mudah untuk merencanakan suatu jaringan berbasis paket adalah dengan mensimulasikan suatu jaringan dengan kondisi yang serupa dengan kondisi eksisting. Jenis perangkat switch (router, switch), jaringan transmisi, layanan, protocol dan lainnya yang terdapat di dalam jaringan eksisting digambarkan di dalam OPNET untuk selanjutnya di simulasikan dalam waktu tertentu untuk dapat dilihat parameter yang dibutuhkan. Simulasi dapat juga dilakukan untuk memprediksikan kebutuhan di dalam suatu jaringan berbasis paket untuk beberapa tahun ke depan berdasarkan prediksi demand, layanan ataupun teknologi yang mungkin dipergunakan pada masa mendatang.

Simulasi VLAN di Opnet Modeler 14.5


1.       Pengertian
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel  dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa  bergantung pada lokasi workstation VLAN memberikan kemudahan, fleksibilitas, serta sedikitnya biaya yang dikeluarkan untuk membangunnya. VLAN membuat jaringan yang besar lebih mudah untuk diatur manajemennya karena VLAN mampu untuk melakukan konfigurasi secara terpusat terhadap peralatan yang ada pada lokasi yang terpisah. Dengan kemampuan VLAN untuk melakukan konfigurasi secara terpusat, maka sangat menguntungkan bagi pengembangan manajemen jaringan.
Dengan keunggulan yang diberikan oleh VLAN maka ada baiknya bagi setiap pengguna LAN untuk mulai beralih ke VLAN. VLAN yang merupakan pengembangan dari teknologi LAN ini tidak terlalu banyak melakukan perubahan, tetapi telah dapat memberikan berbagai tambahan pelayanan pada teknologi jaringan.

2.       Cara Kerja VLAN
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika  penandaannya berdasarkan  port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan  switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab  penyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama.
Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya. atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi  mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.

3.       Macam – macam VLAN
Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan , MAC address, tipe protokol.

a.        Berdasarkan Port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh
VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2,
dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:

Tabel port dan VLAN
Port       1              2              3              4
VLAN   2              2              1              2

Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus
berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.

b.       Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation /komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC  address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation. Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.

Tabel MAC address dan VLAN
MAC address     132516617738    272389579355    536666337777    24444125556
VLAN                1                          2                          2                          1

c.        Berdasarkan tipe protokol yang digunakan
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel

Tabel Protokol dan VLAN
Protokol               IP            IPX
VLAN                  1              2

d.       Berdasarkan Alamat Subnet IP
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN

Tabel IP Subnet dan VLAN
IP subnet             22.3.24  46.20.45
VLAN                     1              2

Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak  mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN. Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC addresses.

e.       Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.

4.       Keuntungan Penggunaan VLAN
a.       Security
Keamanan data dalam sebuah divisi dapat di buat sendiri, mengapa demikian, karena dari setiap segmennya bisa dipisah secara logika. selain itu lalu lintas datanya juga di batasi oleh segmennya.
b.      Cost reduction
Penghematan dari penggunaan bandwith yang ada, dan up-grade perluasan jaringan yang bisa menjadikan biaya mahal
c.       Higher performance
Pembagian jaringan pada layer 2 ke dalam beberapa kelompok brodcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas paket data yang tidak di butuhkan dalam jaringan tersebut.
d.      Broadcast storm mitigation
Pembagian jaringan ke dalam vlan-vlan akan mengurangi banyaknya device yang ikut serta dalam pembuatan broadcast storm. mengapa demikian, karena adanya pembatasan broadcast domain.
e.      Improved IT staff efficiency
VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang di butuhkan berbagi dengan segmen yang sama.
f.        Simpler project or application management
VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan pada kondisi geografis.


5.       Simulasi

Keterangan : Jaringan diatas terbagi menjadi 3 kelompok VLAN, kelompok dibagi berdasarkan layanan yaitu VOIP, Video dan Website.
Node-node yang dibutuhkan

a.       Konfigurasi Application
1.       Klik kanan pada application –> Edit Attributes –> Application Definitions –> isi number of row = 3 –> Beri nama VOIP, WEB dan Video
2.       VOIP
Isi Description Voice dengan PCM Quality Speech
3.       WEB
Isi Description Http dengan Heavy Browsing
4.       Video
Isi Description Video Conferencing dengan High Resolution Video

b.       Konfigurasi Profile
1.       Klik kanan pada Profile –> Edit Attributes –> Profile Configuration isi row dengan 3 –> Isi ketiga row dengan nama VOIP, WEB dan Video.
2.       VOIP
Application –> Number of rows isi dengan 1 –> isi name dengan VOIP
3.       WEB
Application –> Number of rows isi dengan 1 –> isi name dengan WEB
4.       Video
Application –> Number of rows isi dengan 1 –> isi name dengan Video

c.       Konfigurasi Server
1.       Server VOIP
Klik kanan pada server VOIP –> Edit Attributes –> Application Supported Services –> Isi Rows dengan 1 –> Isi Name dengan VOIP
2.       Server Video
Klik kanan pada server Video –> Edit Attributes –> Application Supported Services –> Isi Rows dengan 1 –> Isi Name dengan Video
3.       Server WEB
Klik kanan pada server WEB –> Edit Attributes –> Application Supported Services –> Isi Rows dengan 1 –> Isi Name dengan WEB

d.       Konfigurasi Layanan Multimedia pada Client
1.       Client WEB
Klik kanan pada client WEB –> Edit Attributes –>  Application Supported Profiles –> Isi Number of Rows dengan 1 –> Isi Profile  Name dengan WEB
2.       Client Video
Klik kanan pada client Video –> Edit Attributes –> Application Supported Profiles –> Isi Number of Rows dengan 1 –> Isi Profile  Name dengan Video
3.       Client VOIP
Klik kanan pada client VOIP –> Edit Attributes –> Application Supported Profiles –> Isi Number of Rows dengan 1 –> Isi Profile  Name dengan VOIP

e.       Konfigurasi VLAN
Pembagian group pada VLAN kali ini dibagi berdasarkan aplikasi yang yang digunakan client
–          VOIP             : 192.168.1.0/24                –> VLAN ID = 10
–          WEB             : 192.168.2.0/24                –> VLAN ID = 20
–          Video            : 192.168.3.0/24                –> VLAN ID = 30
Switch 1 (klik kanan –> Edit Attributes)
i.            VLAN Parameter



ii.   Switch Port Configuration (Terdapat 16 port dari 0-15 yang menjadi penghubung ke node lain)

  • Port dari switch yang menghubungkan ke Server Web Site
  • Port dari switch yang menghubungkan ke Client 3 Web
  • Port dari switch yang menghubungkan ke Client 3 Video
  • Port dari switch yang menghubungkan ke Client 3 Voip
  • Port dari switch 1 yang menghubungkan ke switch 2


Klik kanan pada kabel yang mengubungkan kedua node –> edit attributes

Klik kanan pada switch 1 –>  edit attributes –> Switch Port Configuration –> P11
–> VLAN parameters; isi Port VLAN Identifier(PVID) dengan 20 –> Supported VLANs –> isi Identifier VID = 20

Klik kanan pada kabel yang mengubungkan kedua node –> edit attributes
Klik kanan pada switch 1 –> edit attributes –> Switch Port Configuration –> P1 –> VLAN parameters; isi Port VLAN Identifier(PVID) dengan 20 –> Supported VLANs –> isi Identifier VID = 20

Klik kanan pada kabel yang mengubungkan kedua node –> edit attributes

klik kanan pada switch 1 –> edit attributes –> Switch Port Configuration –> P10 –> VLAN parameters; isi Port VLAN Identifier(PVID) dengan 30 –> Supported VLANs –> isi Identifier VID = 30

Klik kanan pada kabel yang mengubungkan kedua node –> edit attributes

klik kanan pada switch 1 –> edit attributes –> Switch Port Configuration –> P12 –> VLAN parameters; isi Port VLAN Identifier(PVID) dengan 10 –> Supported VLANs –> isi Identifier VID = 10


Klik kanan pada kabel yang mengubungkan kedua node –> edit attributes

klik kanan pada switch 1 –> edit attributes –> Switch Port Configuration –> P0 –> VLAN parameters –>Supported VLANs –> Isi number of Rows = 3 –> isi Identifier VID dengan 10, 20 dan 30 untuk ketiga rows

ULANGI LANGKAH DIATAS UNTUK MENKONFIGURASI SWITCH 2 DAN SWITCH 3

6. Running Simulasi

Sumber :
https://alexatmana.wordpress.com/2011/01/08/simulasi-vlan-di-opnet-modeler-14-5/
https://diakbar.wordpress.com/2010/09/02/pengenalan-opnet/
https://dwijati.wordpress.com/sejarah-komputasi-modern/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;